Siapa yang tak kenal dengan Pengusaha Kelas international satu ini, Wempy Dyocta Koto Lelaki kelahiran padang panjang yang menjadi Sosok sukses nya merek produk indonesia GO INTERNATIONAL, Seperti Baba Rafi, Maicih, Ayam Mas Mono dan lain-lain.
CEO Wardour & Oxford ini juga aktif menjadi pembicara di acara-acara bergengsi di luar negri, dan juga menjalankan bisnis nya sebagai konsultan Bisnis untuk pemasaran Go International. Wempy juga sempat bekerja untuk American Express selama lima tahun, sempat dipercaya menjabat Marketing Executive for Communications di America Express Singapura. Setalah dari sana pindah ke OgilvyOne WorldWide’s WPP yang juga sister agency Young & Rubicam Brands. Lalu pindah lagi ke Young & Rubicam Brands dan menangani merek-merek besar seperti Adidas, Microsoft, Citigroup, Sony, Nikon, British Petroleum, Palm, hingga Samsung.
Merangkum dari Hitsss.com Berikut 15 tips Sukses Pitching di depan investor Ala Wempy Dyocta koto :
1.Hilangkan Egomu
Hal pertama yang harus dilakukan adalah Lepaskan Ego. Biasa nya mereka yang melakukan Pitching, akan berpikir atau khawatir nanti ide mereka akan di curi. Modal Ga dapat, namun ide nya dicuri. Percaya atau Tidak, Investor tidak akan berpikir seperti itu.
Tidak ada yang akan mencuri ide mu, karena ide mu tak sefantastis itu. kenyataanya, sudah banyak start up yang menyampaikan ide yang sama.Oleh karena itu, buktikan lah bahwa ide mu ini buka ide biasa, dan presentasimu tampil sebaik mungkin.
Dalam memberikan informasi, lakukanlah secara ” Free Flow” karena kamu tidak akan pernah tahu kesempatan emas apa yang akan di dapatkan.
2. Keputusan akan di ambil dalam 10 detik pertama
Artinya, saat berinteraksi dengan calon investor, kesan pertama adalah hal yang sangat vital. Keputusan yang diambil bukan untukstartup-mu, melainkan kepada dirimu sebagai pribadi sendiri. Investor akan segera menilai, apakah kamu cukup pintar? Apakah kamu cukup percaya diri? Apakah kamu investable?
Kesan pertama bisa lewat surat elektronik, atau berhadapan secara one-on-one. Hindari kesalahan eja dalam surat elektronik, atau terkesan tidak masuk akal ketika berbicara langsung. Kamu harus terlihat meyakinkan sebagai wirausahawan, baik secara kata-kata maupun bahasa tubuh. Lakukan kontak mata, berjabat tangan dengan tegas, berbicara yang memancarkan percaya diri, maka kesempatanmu akan tinggi.
3. Pastikan punya visi jelas
Punya purpose alias visi adalah kewajiban bagi setiap wirausahawan. Sebaiknya tidak berfokus kepada harga atau uang atau popularitas, melainkan fokus pada visi. Kalau kamu fokus pada bagaimana cara mendapatkan investasi, berapa banyak juta dolar yang ditargetkan, berapa banyak akan diliput media, maka kamu akan kehilangan fokus.
Jika hanya melulu berfokus pada uang, startup itu akan kolaps dan menuju kehancuran dalam sekejap. Seharusnya pendiri startup fokus pada produk atau servisnya, bagaimana menjadikannya bagus dan berguna, dan mengapamelakukan hal tersebut. Pendiri startup yang berpikir bahwa startup-nya adalah tujuan hidupnya, sesuatu yang ingin ia lakukan dalam hidupnya setiap hari, ia akan berpeluang tinggi untuk sukses.
4. Usahakan presentasi tampil sederhana
Jangan gunakan bahasa yang kompleks, seolah berusaha keras terlihat pintar. Sampaikan dalam bahasa yang lugas dan jelas. Tidak perlu presentasi dalam lembar berpanjang-panjang, bahkan presentasi yang baik biasanya tidak lebih dari 10 slide.
Presentasi yang terlalu banyak kata, menandakan kamu tidak tahu harus berkata apa, dan kamu ingin calon investor membacanya sendiri. Presentasi yang baik bahkan terkadang hanya perlu satu gambar, dan tambahan beberapa kata atau satu kalimat saja, dan sisanya kamu berbicara langsung.
Sebab kamu berdiri di depan investor tujuannya untuk menjual visi, dan bukan cuap-cuap mengenai detail proses. Investor tidak tertarik pada rincian prosesnya, investor akan tertarik pada apa yang akan kamu lakukan untuk membantu orang dan mengubah dunia. Jika presentasinya bertele-tele, kamu akan kehilangan ketertarikan investor dalam sekejap.
5. Yakinkan 100 persen dedikasi
Investor harus tahu bahwa seorang pendiri startup akan 100 persen berdedikasi. Startup-mu bukanlah kerja sampingan atau sekadar hobi, tapi kamu berkomitmen akan benar-benar fokus. Sebab tidak ada investor yang mau berinvestasi pada pendiristartup yang masih coba-coba. Investor tidak pernah tahu nantinya uangnya akan dikemanakan, maka dari itu investor harus yakin betul-betul bahwa kamu akan benar-benar menjalankan visimu.
6. 20 persen inspirasional, dan 80 persen menjual
Buatlah presentasimu dengan komposisi 20 persen inspirasional dan 80 persen menjual. Buatlah investor terinspirasi dengan apa yang kamu sajikan, buatlah investor merasa tergugah dan berimajinasi tentang visimu, seperti ketika menyaksikan Ted Talk. Sampaikan ide-ide, riset-riset, atau buah pemikiran yang sekiranya para investor belum tahu.
Sisanya, kamu harus bisa menjual seperti sales person. Sampaikan potensi masa depan, dan seberapa besar potensi pasar dan keuntungan nantinya. Setiap kata yang kamu sampaikan, harus didesain sebagai sesuatu yang menjual.
7. Bangun cerita dengan baik (good storybuilding)
Ini bukan sekadar tentang storytelling, melainkan storybuilding. Bagaimana poin cerita yang satu, terkait dengan poin cerita lain, hingga mencapai klimaksnya. Bukalah presentasi dengan pernyataan dramatis dan relevan. Lanjutkan dengan fakta, pengalaman, pengamatan, dan pendapat, tentang mengapa kamu melakukan yang kamu lakukan.
Ceritakan sesuatu yang menjadi pendorongmu, dengan harapan para investor pun bisa ikut terdorong sepertimu. Gugah hati investor dan gerakkan pikirannya, dengan cerita yang mengharukan hati, dan menggetarkan rasio mereka. Maka selanjutnya, kamu akan bisa menggerakkan kocek investor untuk mengalir ke bisnismu.
8. Tunjukkan kekompakan dan kehebatan tim
Mungkin kamu ingin menunjukkan bahwa kamu orang yang pintar, dan bisa menyelesaikan masalah dunia di hadapan para investor. Tapi lebih dari itu, yakinkan investor juga bahwa tim yang bersamamu tidak kalah pintar, bahkan jauh lebih pintar.
Perkenalkan investor pada anggota tim, dan beritahu bahwa tim kamu lebih pintar. Sebab di belakang setiap pendiri dan CEO pintar, selalu berdiri orang belakang atau tim yang hebat.
Pada saat pitching, ada baiknya juga melakukannya bersama co-founder. Jangan pitching seorang diri, tapi coba hadirkan juga Chief Tehcnology Officer (CTO) atau Chief Marketing Officer (CMO) atau Chief Financial Officer (CFO). Pada saat menjawab investor, kamu bisa melakukannya secara bergantian kapan saja dengan tim. Karena investor ingin melihat kedinamisan dan kekompakan tim, dan potensi tim untuk menuju kesuksesan.
9. Jadilah percaya diri, sedikit sombong dan sedikit pamer
Sebelum mulai presentasi, atau naik ke panggung saat kompetisi ide bisnis, biasanya seketika seseorang akan menjadi grogi. Resep penanggulangannya adalah, sebelum naik panggung, bayangkan orang paling percaya diri yang pernah kamu lihat.
Mungkin orang itu adalah seorang tokoh terkenal, atau seorang pembicara yang kamu lihat di sebuah acara, yang bicaranya menakjubkan dan menggugah dirimu. Jadikan energi dia masuk ke dalam dirimu. Asah terus kemampuan bicaramu di depan publik, dengan banyak latihan, dan banyak melihat pembicara publik yang bagus.
Berbicara dengan percaya diri adalah keharusan, namun seseorang yang melakukan picthing harus juga belajar sedikit ‘sombong’(cocky) dan sedikit ‘pamer’ (brag atau humble-brag).
Pastikan investor terpikat dengan pengetahuanmu yang luas. Dan lebih dari itu, sampaikan kepada investor, jika tidak berinvestasi sekarang, maka mungkin kesempatan ini akan diambil oleh investor yang lain.
Selain itu, sedikit pamer boleh saja. Beritahu pujian dan apresiasi yang telah dikatakan orang-orang atau media tentang produk dan servismu. Ambil kutipan dari media, pastikan seorang tokoh menyampaikan sesuatu tentangmu, lalu masukkan ke dalam profilmu, karena itu akan membuat produk atau servismu terlihat lebih kredibel.
10. Hanya kamu yang bisa menyelesaikan masalah tersebut di dunia
Investasi adalah one-on-one relationship, oleh karena itu, investor selalu ingin tahu dan yakin bahwa bukan hanya kamu bisa berbicara fasih mengenai masalah tersebut, tapi juga bisa menyelesaikan masalah tersebut. Biarkan investor tahu bahwa hanya kamu yang bisa menyelesaikan masalah tersebut di dunia.
Tunjukkan kamu mau bekerja keras dan terus belajar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal tersulit adalah bukan ide, sebab siapapun bisa punya ide. Hal tersulit adalah eksekusi, dan buktikan bahwa kamu bisa eksekusi.
11. Harus tahu angka dan statistik
Pada saat presentasi, kamu juga harus tahu semua angka dan statistik. Dari mulai target pasar sampai proyeksi pendapatan. Investor tidak bodoh dalam persoalan uang dan ekonomi, dan mereka akan menginterogasimu soal angka.
Banyak dari mereka yang sedang pitching, ketika lebih jauh ditanya tentang angka dan statistik, mereka tidak menguasainya. Namun kalau kamu tidak tahu, jangan bersikap sok tahu atau berbohong, biarkan CFO-mu membantu menjawabnya.
12. Tunjukkan deretan advisor atau mentor kredibel
Biasanya sebuah startup terdiri dari 2-5 orang, antara kamu dan beberapa temanmu. Startup seperti ini tak jarang berakhir kegagalan. Kenapa? Karena untuk menuju sukses, bagaimanapun sebuah rintisan bisnis butuh bimbingan dan arahan, dan di situlah sebuah startup butuh advisor atau mentor.
Startup yang sukses biasanya punya advisor atau mentor hebat di belakangnya. Jadi sampaikanlah kepada investor, selain kamu punya produk atau servis yang keren, kamu juga punya deretanadvisor dan mentor hebat di belakangmu, yang akan membuatmu terlihat lebih meyakinkan.
13. Jadi pendengar yang baik di sesi Q & A
Pada saatnya sesi questions and answers (Q&A), kamu harus jadi pendengar yang baik. Kelemahan yang kerap terjadi, kita mendengar sesuatu, namun tidak betul-betul memahaminya. Kita mendengar untuk menjawab, bukan mendengar untuk mengerti. Maka dari itu, pastikan kamu menyimak betul-betul pertanyaan investor, dan jawab dengan tepat.
Tentu sebaiknya kamu harus bisa menjawab semua pertanyaan yang ada. Namun kalau kamu tidak tahu jawaban sebuah pertanyaan, jawablah jujur, sampaikan terima kasih atas pertanyaannya, dan kamu akan kembali dengan jawabannya nanti. Puji investor tersebut bahwa pertanyaan mereka sangat baik, dan dalam sekejap kamu menjadi disukai.
Investor juga kemungkinan besar akan mengkritik, namun ingatlah bahwa kamu tidak seharusnya takut pada kritik. Terimalah dengan baik semua tanggapan, termasuk yang bernada negatif. Dengarkan dan perhatikan, untuk menjadi bahan masukan.
14. Saya tidak menarik, saya investable
Sekali lagi satu poin penting, jangan menjadi orang yang menarik, namun jadilah orang yang investable. Tunjukkan alasan logis dan rasional kepada investor, mengapa kamu dan usahamu adalah hal menarik dan penting untuk mendapat investasi.
Bandingkan dengan usaha sejenis yang telah ada sebelumnya, apa perbaikan dan keunggulan yang kamu punya. Katakan dengan jelas, kamu butuh angka investasi sekian, dengan angka itu akan membawamu dari titik A hingga titik Z.
15. Perjuangan dimulai setelah picthing
Poin terakhir dan paling penting, perjuangan nyata akan dimulai setelah picthing. Katakanlah kamu sukses dalam pitching, dan mendapat aliran dana yang diinginkan. Namun yang sebenarnya terjadi setelahnya adalah kamu harus benar-benar bisa menjadikan rencana bisnismu sukses dalam eksekusi.
SEMOGA ADA MANFAAT NYA…
Baca Juga:
Nasehat Jack Ma untuk Anak muda yang ingin jadi pengusaha
Begini seharusnya anda jika ingin menjadi pengusaha
5 pola pikir milyader yang patut ditiru
Leave a Reply