19 Detik, Yang Mengubah Pola Bisnis Dunia

Apa kabar sahabat ? Semoga Kebahagiaan dan berkelimpahan menyelimutimu !

Sewaktu saya membuka chanel youtube, ada sebuah video yang menarik perhatian saya. Video itu berjudul Me At The Zoo. Durasi video hanya 19 detik. Tapi jumlah view nya 85 juta. Diunggah pada bulan April tahun 2005. 

Dalam video itu terlihat seorang pria muda, dia berdiri di depan kandang gajah di sebuah kebun binatang. Pria itu terlihat kurang percaya diri saat menatap kamera. Kalimat yang diucapkanpun tidak lancar dan tidak istimewa.

Kalau saya terjemahkan, dia berkata, “Ok, kita sekarang berada di depan beberapa gajah. Yang keren dari gajah-gajah ini adalah mereka punya belalai yang sangat…sangat…panjang. Dan itu… itu keren. Dan itu saja yang bisa saya ceritakan”.

Jika dibandingkan dengan video / vlog yang diunggah oleh para vlogger dan youtuber saat ini, video itu pasti sangat jauh kualitasnya. Kemampuan anak muda itu tampil di depan kamera pun kalah jauh jika dibandingkan dengan milik youtuber balita saat ini yang sudah luwes bergaya di depan kamera.

Namun, teman-teman perlu tahu, bahwa tanpa adanya video ini, tidak mungkin ada video-video youtube dengan kualitas seperti sekarang ini. 

Me At The Zoo adalah video pertama yang diunggah di youtube. Orang di dalam video itu adalah Jawed Karim, salah satu founder dari youtube. Jawed Karim, Chad Hurley dan Steve Chan adalah tiga sekawan pendiri asli youtube. Tidak sampai dua tahun setelahnya, pada tahun 2006 youtube diakuisisi oleh google dengan nilai 1,65 Milyar USD saat itu. Saat ini, diperkirakan nilai valuasi youtube bisa mencapai 300 Milyar USD. Meningkat dengan nilai yang luarbiasa.

BACA JUGA: Aset psikologi yang dimiliki Tokoh Sukses Dunia

Platform Yang Membawa Perubahan Besar

Suatu ketika saya bertanya pada seorang anak kecil, usia belum mencapai 10 tahun. Saya bertanya padanya, “Pengen jadi apa kalau sudah besar nanti?”. Dia menjawab, “Pengen jadi youtuber, kalau nggak ya jadi gamers”.

Sepuluh tahun yang lalu profesi youtubers, vloggers, gamers belum banyak dikenal. Generasi yang lahir sebelum tahun 1995 mungkin heran dengan bermunculannya profesi “aneh bin ajaib” seperti ini.

Di kesempatan yang lain saya bertanya pada seorang anak sekolah, tentang darimana dia belajar bahasa asing. Dia menjawab, “Aku belajar dengan cara nonton video tutorial dan vlog-vlog orang asing di youtube”.  Wow pola belajar anak muda pun sudah bergeser ke format video youtube.

Beberapa orang teman yang saya temui, membuka bisnis kuliner dengan cara belajar memasak dari video-video yang ada di youtube.  Ada juga yang membuka bisnis crafting juga bermodal belajar dari youtube.

Saya sendiri belajar menyetir mobil dengan dua macam cara. Yang pertama adalah mengikuti kursus setir mobil secara offline. Namun sebagian besar tips dan trik mengemudi justru saya pelajari dari video tutorial mengendarai mobil untuk pemula yang ada di salah satu chanel youtube. Tutorial itu sangat memudahkan saya dalam belajar mengendarai mobil dengan cara yang baik dan benar.

Baca Juga: Yuk Memanfaatkan Kaum Rebahan Nan Mager untuk Perkembangan Bisnis Mu

Berdamai Dengan Perkembangan Teknologi

Maraknya vlogger yang mengunggah video perjalanan wisatanya, membuat pengelola tempat wisata, bisnis kuliner, hotel, dan agen tiket perjalanan bekerjasama dengan para vlogger untuk mengiklankan produk mereka.

Semakin menjamurnya reviewer yang mengulas produk gadget, otomotif, alat elektronik dan lain sebagainya, membuat para produsen rela membayar mereka untuk mempromosikan produk mereka.

Semakin lama semakin banyak orang yang meninggalkan kebiasaan menonton televisi, dan  lebih banyak mengakses video di youtube. Begitu juga semakin banyak pengiklan yang mengalihkan biaya iklannya untuk beriklan di youtube.  Semua karena kekuatan 3C (Content, Community dan Commerce).

Youtube memungkinan seseorang berbagi video dan mendapatkan banyak pengikut. Youtube juga memungkinkan seseorang mendapatkan penghasilan tidak terbatas dari pemasukan iklan dan endorse produk. Tidak heran jika para artis dan public figure saat ini juga berlomba-lomba membangun pengaruh dengan unggahan video-video mereka.

Dari semua cerita saya di atas, apakah teman-teman tidak tertarik untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk membangun usaha, menekuni profesi baru atau hal bermanfaat lainnya?

Silakan dipikirkan, kira-kira apa yang bisa kita manfaatkan dari perubahan-perubahan yang terjadi di sekeliling kita.

Yuk gunakan 19 detik anda untuk mengubah pola bisnis dunia,

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*