Begini Kisah Donald Trump Menjalani Hidup

Kata Paul Hovey, “Dunia orang buta dibatasi oleh sentuhannya, dunia orang dungu dibatasi oleh pengetahuannya, dan dunia orang hebat dibatasi oleh visinya”.

Tiga macam tipe manusia ini adalah analogi yang menggambarkan bagaimana cara seseorang menjadikan dirinya kelak. Orang yang tidak ingin mengubah mindset di tengah-tengah perubahan zaman akan terkungkung pada pola pikir yang sempit.  Sekalipun dia sudah berlari kencang, sebenarnya dia sedang berlari di tempat.

Donal Trump memang tidak menghabiskan waktunya melulu untuk kuliah. Selama kuliah Trump sudah mulai bekerja pada ayahnya, walau hanya pada saat-saat libur musim panas. Setelah menyelesaikan studinya, Trump kemudian serius berbisnis pada perusahaan real estate milik ayahnya.

Saat teman-temannya asyik bergelak-tawa membaca komik dan berita olahraga, Trump justeru sudah terbiasa mempelajari daftar proyek perumahan negara yang disita, hingga akhirnya Trump mendapat inspirasi untuk memborong apartemen bermasalah sejumlah 1.200 unit di Cincinnati, Ohio. 800 apartemen diantaranya kosong karena bermasalah. Di tangan Trump, apartemen Swifton ini disulap menjadi lokasi yang bergengsi bahkan Trump menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Dan saat menjualnya kembali, Trump meraih laba US$6juta.

Karena kesuksesannya, ayah Trump berkomentar, “Segala yang disentuhnya seolah-olah berubah menjadi emas”. Dan setelah itu, Trum terus berfikir dan bermimpi menjadi pebisnis yang lebih hebat. Trump memiliki cita-cita yang besar yang dia tancapkan sebagai visinya dalam berbisnis.

Cerita sukses para pebisnis dunia bukanlah cerita dongeng belaka. Mereka benar-benar nyata dalam kehidupan, jejaknya dapat dibaca di banyak media dan dicetak dalam buku-buku motivasi bisnis. Kalimat-kalimat bijak mereka selalu digunakan untuk mendorong semangat pebisnis muda yang benar-benar memahami makna kata bijak tersebut, bukan sekedar membuat status untuk memperbanyak ‘likers’.

Dunia ini terus berubah sesuai perkembangan zaman yang mengiringi kemajuan teknologi informasi dan manajemen usaha yang baik. Tak satupun aktifitas bisnis di dunia ini yang luput dan mengabaikan keberadaannya. TI (teknologi informasi),sangat berkontribusi besar membantu menajemen mengoptimalkan upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan produktifitas.

Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan manajemen usaha sangat dianjurkan agar usaha tidak stagnan, dan pebisnis tidak kehabisan ide-ide untuk mengembangkan usahanya. Aset dan perkembangan usaha akan berhenti sejauh pengetahuan yang dimiliki, untuk itu perlu meningkatkan pengetahuan bisnis dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pebisnis-pebisnis tangguh seperti Trump, Bill Gate, steve Job dan lain-lain adalah pebisnis yang memiliki visi yang tercipta dari akumulasi ilmu pengetahuan yang mereka kunyah selama hidupnya. Visi tidak mungkin muncul tanpa proses berfikir yang logis dan berlandaskan pada ilmu pengetahuan. Mengabaikan keberadaan ilmu pengetahuan akan menjadikan kita seperti orang buta dan orang dungu.

Menutup diri pada ilmu pengetahuan, baik diperoleh secara formal ataupun non-formal,  akan menjadikan kita seperti yang diucapkan paul Hovey di atas, “Dunia orang buta dibatasi oleh sentuhannya, dunia orang dungu dibatasi oleh pengetahuannya, dan dunia orang hebat dibatasi oleh visinya”.

 

baca juga:

pesan donal trump untuk pebisnis

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*