Mana Yang Harus di Dahulukan Dalam Suatu Bisnis ? Estetika Atau Efektifitas ?

Kira-kira Mana yang harus didahulukan dalam suatu bisnis?

Kebanyakan pengusaha yang duitnya berlebih, bisa jadi karena warisan, mereka mungkin akan mendahulukan Estetika.

Seorang karyawan yang tak dikejar target dan budget, juga akan mendahulukan estetika. Kenapa? Memuaskan ego, yang ‘menurut dirinya’ bagus.

Misalnya, membangun sebuah kafe, renovasi/desain harus sesuai keinginannya, hingga menjadi ‘never ending project’. Trus kapan bukanya?

Estetika adalah keindahan, konteks, atmosfer yang bersifat subyektif penilaiannya, bukan dari data atau demand calon pelanggan.

Meski kafe adalah bisnis konteks, namun juga perlu ngejar balik modal dan untung kan?

Contoh lainnya.. saat Anda akan membuat Toko Online, menurut Anda, seharusnya seperti apa desainnya?

Benarkah pertanyaan itu? “Menurut ANDA, seharusnya seperti apa desainnya?”

atau

“Menurut konsumen, seharusnya seperti apa desainnya?”

Bisa jadi konsumen tak peduli desain yang cakep amat, namun juga gak jelek, terpenting foto produk lengkap, kemudian alur order mudah.

Itulah yang disebut efektif..!

Banyak orang sibuk mempercantik toko atau penampilan bisnisnya, hingga mereka lupa tujuan utama, yaitu menghasilkan penjualan.

Estetik belum tentu Efektif, begitu sebaliknya. Jika ditanya mana yang perlu didahulukan? Sebagai pengusaha, saya memilih efektif. Jika saya seniman, lain perkara..

Saat buka bisnis pertama kali hingga saat ini, saya sering menggunakan perabot seadanya, seken, dan murah. Yang penting jalan dahulu. Jika duitnya sudah masuk, barulah mempercantik office.

Itupun belum tentu berdampak pada pemasukan, apalagi bisnisnya B2B. Setidaknya kenyamanan kerja yang harus diutamakan, bukan sekedar nuruti ‘selera‘.

Jangan serahkan desain webmu kepada programmer, kemungkinan mereka akan cari ‘jalan pintas’ program yang efisien saja. Jangan serahkan desain webmu kepada karyawan, maka mereka akan membuat yang indah menurut seleranya.

Serahkanlah kepada ahli User Experience, berdasar data perilaku pembeli online. Karena apa yang bagus menurut kita, belum tentu nyaman menurut pelanggan.

begitulah kira-kira seharusnya bersikap jika ingin jadi entrepreneur yang sejati, bukan hanya sekedar ingin diakui sebagai entrepreneur yang sukses.

baca juga: Ngunduh mantu di medan, benarkah jokowi banyak merugikan pengusaha ? 

persepsi Sukses menurut Jaya Setiabudi

Tulisan di atas adalah tulisan yang sya tulis ulang dari materi nya jaya setiabudi, salah seorang entrepreneur favorit saya. banyak berseliweran tulisan bagus beliau di internet atau beli bukunya jika ingin tau banyak tentang ilmu bisnis nya.

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*