1.Saya tetap mengikuti perkembangan situasi di tanah air, tmsk terjadinya gejolak ekonomi akibat jatuhnya nilai rupiah akhir-akhir ini. *SBY*
2.Saya juga mencermati perbincangan masyarakat terhadap persoalan ekonomi terkini, tmsk sejumlah pernyatan pihak pemerintah. *SBY*
3.Memang yg paling mudah adalah mencari “kambing hitam”, atau harus ada pihak yg disalahkan, terutama terkait jatuhnya rupiah kita. *SBY*
4.Selain alasan-alasan lainnya, seorang pejabat pemerintah jg menuding bhw semua ini akibat kebijakan pemerintahan SBY yg salah. *SBY*
5.Atas tudingan ini, sy minta kpd siapapun yg bersama saya 10 thn di pemerintahan harap bersabar. Tak perlu ikut menuding kesana kemari. *SBY*
6.Menyalahkah orang lain tak akan menyelesaikan persoalan. Itulah pelajaran yg saya petik selama dulu memimpin negeri ini. *SBY*
7.Saya tak akan lupa, jasa para Menteri, Gubernur, Ekonom, Pebisnis & lain-lain, yg amat sering bersama sy mengatasi persoalan ekonomi,Termasuk kebersamaan kita, siang & malam mengatasi gejolak minyak dunia th 2005 & 2008 & mengatasi krisis global th 2008 & 2009. *SBY*
8.Atas keputusan, kebijakan & tindakan yg kita lakukan – tanpa menyalahkan orang lain – Alhamdulillah kita bisa selamatkan ekonomi kita. *SBY*
9.Terimalah ucapan terima kasih saya & tetaplah bersabar jika apa yg kita lakukan dgn sungguh-sungguh dulu, kini dgn mudah disalahkan. *SBY
10.Jika ada yg salah dgn kebijakan pemerintahan SBY, semua itu tanggung jawab saya. Saya tak akan pernah menyalahkan yg lain. *SBY*
11.Biarlah Tuhan & rakyat yg menilai, apa yg kita lakukan & ikhtiarkan utk mengatasi persoalan bangsa di masa pemerintahan saya dulu. *SBY*
12.Prinsip kepemimpinan yg saya anut – pantang menyalahkan baik pendahulu maupun pengganti saya. Tabiat menyalahkan tak baik & tak arif. *SBY*
13.Saya jg tak suka menyalahkan pendahulu. Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur & Ibu Megawati, semua ingin berbuat yg terbaik. *SBY*
14.Dlm situasi ini, pemerintah & rakyat tdk boleh saling salahkan apalagi cari kambing hitam. Selain tak etis, yg terpenting adlh solusi. *SBY*
15. Skrg, sy ingin berbagi ilmu & pengalaman. Berikut bagaimana sy & para pembantu sy atasi krisis. Sebagian mengenalnya sbg SBYnomics. *SBY*
16.Perihal tantangan yg tidak ringan terhadap ekonomi Indonesia, telah saya sampaikan setahun yg lalu, tepatnya Oktober 2013. *SBY*
17.Sebagai Ketua APEC th 2013, saya sampaikan bahwa semua “emerging economies”, tmsk Indonesia, menghadapi tantangan yg berat.*SBY*
18.Tantangan itu antara lain berupa pelambatan pertumbuhan, menurunnya nilai tukar, jatuhnya harga komoditas pertanian & mineral. *SBY*
19.Bahkan saya sampaikan era dolar murah sudah usai. Saya perkirakan nilai tukar rupiah kita th 2014 tembus Rp 12.000 per 1 dolar AS. *SBY*
20.saya tak pernah menjanjikan rupiah akan menguat bahkan di bawah Rp 10.000 per dolar AS, karena saya tahu situasi ekonomi dunia. *SBY*
21. Nilai tukar rupiah kita saat ini ditentukan oleh faktor “supply-demand”, kebijakan moneter bank sentral AS & juga spekulasi pasar. *SBY*
22.Tekanan ekonomi ini ada yg sifatnya global (akibat kebijakan Bank Sentral AS, turunnya pertumbuhan Tiongkok & stagnasi ekonomi Eropa). *SBY*
23.Ada juga yg bersifat nasional, misalnya adanya defisit perdagangan & anjloknya nilai ekspor kelapa sawit, batubara & lain-lain. *SBY*
24.Ekonomi yg kurang cerah di Tiongkok, Jepang & Eropa bagaimanapun akan menurunkan peluang ekspor & investasi di Indonesia. *SBY*
25.Itulah sebabnya selaku Presiden saya tetapkan pertumbuhan yg realistik – sekitar 5-6 %. Saya tahu situasi global, kawasan & nasional. *SBY*
26.Saya tidak memberikan angin surga – ekonomi kita akan tumbuh tinggi hingga 7 %. Semua negara menurunkan angka pertumbuhannya. *SBY*
27.Saat hadiri World Chinese Economic Forum di Chongqing Tiongkok 2 minggu lalu, saya diberitahu pertumbuhan ekonomi Tiongkok hanya 7 %. *SBY*
28.Pertumbuhan ekonomi Tiongkok 7 % (biasanya 8-10 %) berdampak negatif pada perdagangan & investasi ke negara lain, tmsk Indonesia. *SBY*
29.Saya menyadari porsi sumber pertumbuhan (growth) dari neto ekspor-impor mengalami penurunan, karenanya menjaga investasi penting. *SBY*
30.Namun, situasi perekonomian global tetap menekan investasi di Indonesia, kendati iklim, perizinan & infrastruktur terus kita perbaiki. *SBY*
31.Karenanya, sumber pertumbuhan yg sungguh kita jaga adalah konsumsi rumah tangga & pembelanjaan pemerintah. Hasilnya lumayan. *SBY*
32.Saya setuju bhw subsidi yg tdk tepat harus kita pangkas, Karenanya harga BBM saya naikkan th 2013, jg tarif listrik & gas di th 2014. *SBY*
33.Penghematan anggaran juga kami lakukan dlm APBNP 2014 (sebanyak RP 43 triliun), tetapi pembelanjaan pemerintah tetap penting. *SBY*
34.Di kala krisis, konsumsi pemerintah (government spending) tetap penting, agar “demand” tetap terjaga & sektor riil tdk makin menurun. *SBY.
35.Agar daya beli rakyat, khususnya keluarga miskin tetap terjaga, kami berikan berbagai bantuan langsung agar bisa cukupi kebutuhannya. *SBY*
36.Ketika terjadi kenaikan harga-harga, maka secara moral, sosial & ekonomi, pemerintah wajib membantu golongan miskin & tidak mampu. *SBY*
37.Kebijakan subsidi memang tidak disukai Neolib & ekonomi yg kapitalistik, tetapi bagi saya tetap diperlukan. Ini soal keadilan sosial. *SBY*
38.Dengan demikian, sektor riil tetap bergerak & tidak perlu ada PHK, karena barang & jasa yg dihasilkan perusahaan tetap dibeli rakyat. *SBY*
39.Seperti inilah kebijakan ekonomi yg kami jalankan, utk menjaga pertumbuhan, lapangan pekerjaan & penurunan kemiskinan. *SBY*
40.Meskipun tidak sempurna tetapi hasilnya nyata & ada. Pertumbuhan ekonomi kita nomor 2 di antara negara-negara anggota G-20. *SBY*
41.Saya sadar pembangunan infrastruktur amat penting & melalui MP3EI kami alirkan ratusan triliun pertahun dari swasta, BUMN & APBN. *SBY*
42.Kebijakan sumber pembiayaan infrastrutur ini tidak dari APBN semata, karena saya masih memprioritaskan pengurangan kemiskinan. *SBY*
43.Kebijakan pembangunan infrastruktur & konektifitas kami tuangkan dlm MP3EI bersama Menteri, Gubernur, Ekonom, BUMN & Swasta. *SBY*
44.Ekspansi ekonomi yang mengakibatkan kebutuhan sumber pendanaan asing & dolar AS juga kita batasi, agar rupiah kita tak makin tertekan. *SBY*
45.Sektor riil & ekonomi mikro penting, tetapi tidak boleh mengabaikan ekonomi makro yg menjaga stabilitas & kesehatan ekonomi nasional. *SBY*
46.Kebijakan ekonomi di era “gejolak” jg hrs mensinergikan kebijakan fiskal & moneter. Saya koordinasikan utk tdk jalan sendiri-sendiri. *SBY*
47.Inilah garis besar kebijakan ekonomi yg saya pilih & jalankan ketika ekonomi kita mengalami tekanan. Ada alasan & “rationale-nya”. *SBY*
48.Namun, jika kebijakan ini dianggap salah, silahkan dicari kebijakan yg lebih baik. Sepenuhnya hak Presiden Jokowi & pemerintahannya. *SBY*
49.Kebijakan ekonomi itu sebuah pilihan – selalu ada plus & minusnya. Yang penting hasilnya baik & rakyat merasakan manfaatnya. *SBY* Tetapi, negara bukanlah perusahaan – mengelola ekonomi negara tidak sama dengan mengelola bisnis. Saya yakin pemerintah paham. *SBY*
50.Kembali terhadap apa yg saya sampaikan di th 2013, ternyata terjadi betul. Di antaranya nilai tukar kita merosot, bahkan lebih tajam.Saya tetap berpikir. 2 bulan ini sy aktif berdiskusi dg para pemimpin politik, bisnis & ekonomi, baik di dalam maupun di luar negeri. *SBY*
51.Saya diundang utk dimintai pandangan saya ttg ekonomi dunia & Indonesia. Antara lain di Seoul, Hongkong, Singapura & Chongqing.Ketika menanyakan ekonomi Indonesia th 2015 (outlook), saya jawab scr logis & realistik. Tetap positif, tetapi hati-hati (cautious). *SBY* S. B. Yudhoyono .Tp saya selalu sampaikan optimisme: Presiden Jokowi & pemerintahannya akan bisa mengatasi tantangan ekonomi di tahun-tahun sulit ini. *SBY*
52.Bagaimanapun ekonomi Indonesia jangka panjang tetap cerah. Peluang meningkatnya pertumbuhan, investasi & perdagangan juga kuat.Kembali ke soal jatuhnya nilai tukar rupiah, rakyat tidak perlu terlalu panik. Pasar tidak perlu terlalu cemas. Selalu ada solusinya.Yang penting dgn “sense of crisis” yg dimiliki, Presiden & pemerintah segera menentukan solusi, “policy respons” & aksi nyata yg jitu. *SBY* S. B. Yudhoyono @SBYudhoyono17/Dec/2014 05:47:51 PM UTC Rakyat & pasar (dalam & luar negeri) sungguh menunggu penjelasan, kebijakan & langkah-langkah cepat & tepat pemerintah. Sekali lg, rakyat Indonesia jgn cepat salahkan pemerintah. Beri Pak Jokowi kesempatan & berikan pula dukungan utk atasi masalah ini.
53.Tentu saja, pemerintah pun tak perlu gemar menyalahkan pihak lain. Sejak 20 Okt 2014 tugas & tanggung jawab sudah berada di tangannya.Itulah yg dulu saya lakukan. Selamat bekerja. Insya Allah Bapak & Ibu yang sedang mengemban amanah bisa melaksanakan & juga sukses. *SBY*
54.Maaf, pandangan ini saya sampaikan di media sosial – tak selalu mudah masuk ke liputan media konvensional, terutama di dalam negeri. *SBY*
Leave a Reply